Halaman

    Social Items

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut - Meski Aktivis lingkungan hidup menggelar unjuk rasa menuntut pembangunan ruas tol Serpong-Cinere di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), dihentikan sementara, namun hingga saat ini pengerjaan proyek yang bersinggungan langsung dengan kawasan Setu Sasak Tinggi itu terus berlanjut.

Dari pantauan di lokasi pada Rabu (10/1/2018) sore, terlihat beberapa crane, truk dan aktifitas para pekerja proyek tetap bekerja seperti biasa. Baik spanduk maupun atribut penolakan yang sempat dipasang oleh para aktivis lingkungan pun telah raib.

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut
Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut


Para aktivis yang tergabung dalam Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda (Ganespa) Kota Tangsel menilai, poyek pengerukan tiang pancang ruas tol Serpong-Cinere telah merusak garis sempadan Setu. Hal itu dipastikan, dapat menyebabkan penyempitan area Setu, hingga dampak parahnya adalah volume Setu untuk menampung debit air akan berkurang drastis.

"Ganespa menganggap ada sebuah kesalahan prosedur, ada sebuah pelanggaran yang dilabrak oleh pemerintah pusat dan daerah. Pada dasarnya, ini adalah garis sepadan Setu yang tidak boleh diusik atau diganggu, apalagi sampai dirusak, ada titik yang dirubah," terang Hafiz Fidon, Dewan pertimbangan Organisasi Ganespa di lokasi.

Proyek pembangunan ruas tol itu berada persis di sisi Setu Sasak Tinggi, bahkan hanya berjarak sekira 2 hingga 3 meter saja. Sejumlah titiknya, tengah menjalani penggalian Bore Pile, hingga kedalaman tertentu.

Kepala Pelaksana Proyek dari Waskita, Nanan Sudirman menjelaskan, panjang pembangunan ruas tol yang berada di sekitar Setu Sasak Tinggi mencapai sekira 250 meter. Sedangkan pembangunan yang berada persis di sisi Setu, lebarnya mencapai 2 meter, dengan panjang sekira 50 meter.

"Memang ada yang kena Bore Pile disitu, untuk dudukan jembatannya. Tapi nanti tanah (area) itu dikembaliin, kemungkinan akan lebih lebar, ditarik ke sini. Nggak ada penyempitan, itu hanya untuk dudukan saja, paling yang kena sekitar 2 meteran saja. Kita akan jalan terus, kecuali dari Owner kita suruh berhenti ya kita berhenti," ujar Nanan.(Berita Tangsel)

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut - Meski Aktivis lingkungan hidup menggelar unjuk rasa menuntut pembangunan ruas tol Serpong-Cinere di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), dihentikan sementara, namun hingga saat ini pengerjaan proyek yang bersinggungan langsung dengan kawasan Setu Sasak Tinggi itu terus berlanjut.

Dari pantauan di lokasi pada Rabu (10/1/2018) sore, terlihat beberapa crane, truk dan aktifitas para pekerja proyek tetap bekerja seperti biasa. Baik spanduk maupun atribut penolakan yang sempat dipasang oleh para aktivis lingkungan pun telah raib.

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut

Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut
Meski Didemo, Proyek Ruas Tol di Pamulang Tetap Lanjut


Para aktivis yang tergabung dalam Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda (Ganespa) Kota Tangsel menilai, poyek pengerukan tiang pancang ruas tol Serpong-Cinere telah merusak garis sempadan Setu. Hal itu dipastikan, dapat menyebabkan penyempitan area Setu, hingga dampak parahnya adalah volume Setu untuk menampung debit air akan berkurang drastis.

"Ganespa menganggap ada sebuah kesalahan prosedur, ada sebuah pelanggaran yang dilabrak oleh pemerintah pusat dan daerah. Pada dasarnya, ini adalah garis sepadan Setu yang tidak boleh diusik atau diganggu, apalagi sampai dirusak, ada titik yang dirubah," terang Hafiz Fidon, Dewan pertimbangan Organisasi Ganespa di lokasi.

Proyek pembangunan ruas tol itu berada persis di sisi Setu Sasak Tinggi, bahkan hanya berjarak sekira 2 hingga 3 meter saja. Sejumlah titiknya, tengah menjalani penggalian Bore Pile, hingga kedalaman tertentu.

Kepala Pelaksana Proyek dari Waskita, Nanan Sudirman menjelaskan, panjang pembangunan ruas tol yang berada di sekitar Setu Sasak Tinggi mencapai sekira 250 meter. Sedangkan pembangunan yang berada persis di sisi Setu, lebarnya mencapai 2 meter, dengan panjang sekira 50 meter.

"Memang ada yang kena Bore Pile disitu, untuk dudukan jembatannya. Tapi nanti tanah (area) itu dikembaliin, kemungkinan akan lebih lebar, ditarik ke sini. Nggak ada penyempitan, itu hanya untuk dudukan saja, paling yang kena sekitar 2 meteran saja. Kita akan jalan terus, kecuali dari Owner kita suruh berhenti ya kita berhenti," ujar Nanan.(Berita Tangsel)

Tidak ada komentar